JAKARTA, MEDIAJAKARTA.COM– Kreatif dan penuh empati! Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) punya cara unik untuk mengajak anak-anak dengan kelainan kongenital menjalani hidup sehat.
Melalui permainan Ular Tangga Menyenangkan (ULANG) berukuran raksasa, mereka mengubah edukasi kesehatan menjadi aktivitas yang seru dan inklusif.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program BERBISIK, kolaborasi lintas fakultas antara Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, serta Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UI. Program yang digelar pada 1–20 September 2025 di Rumah Harapan Indonesia (RHI), Jakarta Pusat, ini juga melibatkan Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial (DPIS) UI, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Puskesmas Gambir, dan Rotary District 3410.
Lewat kegiatan ini, para mahasiswa ingin mendukung anak-anak dengan kelainan kongenital yang kerap menghadapi keterbatasan fisik dan sosial dalam menjaga kesehatan. “Mereka sering kali lebih banyak duduk atau bermain gawai karena keterbatasan gerak. Lewat permainan ULANG, kami ingin mengajak mereka bergerak aktif dan belajar dengan cara yang menyenangkan,” kata Rahma, selaku Project Officer.
Permainan ular tangga raksasa ini dirancang khusus dengan pesan-pesan edukatif tentang pola makan sehat, pentingnya aktivitas fisik, dan menjaga kebersihan diri. Setiap langkah di papan permainan mengandung tantangan kecil yang mengajarkan kebiasaan baik — seperti mencuci tangan sebelum makan atau berolahraga setiap pagi.
Respons anak-anak di Rumah Harapan Indonesia pun luar biasa. Mereka terlihat bersemangat mengikuti setiap giliran bermain. “Seru! Mau main lagi,” ujar Nagitra, salah satu peserta dengan senyum lebar.
Menurut Rahma, antusiasme itu menunjukkan betapa kegiatan sederhana bisa memberi dampak besar. “Anak-anak antusias mengikuti games yang sebelumnya belum pernah mereka mainkan. Apalagi, ular tangga ini berbeda dengan permainan yang biasa mereka kenal,” ujarnya.
Program BERBISIK sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs 3 (Good Health and Well-Being), SDGs 4 (Quality Education), dan SDGs 10 (Reduced Inequalities).
Melalui pendekatan yang inklusif dan menyenangkan, mahasiswa UI berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi program edukasi kesehatan lainnya di komunitas serupa.
“Kami ingin anak-anak ini tidak hanya sehat secara fisik, tapi juga bahagia dan percaya diri. Karena kesehatan sejati datang dari tubuh yang aktif dan hati yang gembira,” tutup Rahma.
Penulis: Amanda Thesa Syafira dan Aisyah Nur Rosidah

