Keren! Akademisi UI dan IKTJ Rilis Aplikasi Edukasi Diabetes di Kampung Sindang Depok

News Tekno Terkini

DEPOK, MEDIAJAKARTA.COM- Bicara soal diabetes biasanya identik dengan istilah medis yang ribet dan bikin pusing. Tapi suasana berbeda terlihat di RT 06/RW 05 Kampung Sindang, Kecamatan Tapos, Depok.

Warga justru tampak antusias saat mengikuti peluncuran aplikasi Likes Diabetes (Literasi Kesehatan Diabetes Melitus) pada Minggu (31/8/2025).

Aplikasi ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dan Institut Kesehatan dan Teknologi Jakarta (IKTJ) dengan dukungan penuh dari Kemendikbudristek. Di balik program ini ada sosok Prof. Dr. Dra Dewi Susanna, M.Kes yang memimpin tim pengabdian masyarakat.

Peluncuran berlangsung meriah dengan kehadiran sekitar 50 peserta, mulai dari dosen, mahasiswa, kader kesehatan, hingga tim IT. Hadir pula dosen Dwi Agustina, kader kesehatan Bu Julaikha yang jadi ujung tombak di wilayah RT06/RW05, serta mahasiswa seperti Aulia, Dwi Nur, Bernadeta, dan Evita yang mendampingi warga mencoba aplikasi. Tim IT di bawah pimpinan Kurniawan Andi Santoso juga siap siaga membantu warga saat menjajal fitur-fiturnya.

Sejak awal acara, warga langsung diajak mengunduh aplikasi di ponsel. Fitur di dalamnya antara lain menu edukasi soal diabetes dengan bahasa ringan, jurnal kesehatan untuk mencatat kondisi harian, hingga panduan gaya hidup sehat yang mudah dipahami.

“Aplikasi ini sangat membantu warga untuk lebih perhatian pada kesehatan diri sendiri. Kalau bukan kita yang menjaga kesehatan, siapa lagi,” ujar Bu Julaikha yang disambut tepuk tangan warga.

Tak hanya seremonial, acara juga diisi diskusi interaktif, simulasi penggunaan, dan tanya jawab. Banyak warga mengaku aplikasi ini sebaiknya bisa dipakai lebih luas, tak hanya di Kampung Sindang.

Peluncuran Likes Diabetes jadi bukti bahwa isu kesehatan bisa dikemas kekinian dan dekat dengan masyarakat. Diabetes yang sering dianggap penyakit “serius orang tua” kini bisa dipahami dengan cara yang lebih santai dan digital.

Dengan inovasi ini, literasi kesehatan tak lagi berjarak dengan warga. Siapa pun bisa belajar soal diabetes kapan saja dan di mana saja lewat genggaman tangan (Rabiatul Adawiah/Wan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *